Rabu, 02 November 2011

Selama Hamil, Minimal 4 Kali Harus Periksa Kandungan

image


Dinas Kesehatan Jawa Tengah mengimbau para ibu hamil untuk memeriksakan kandungannya minimal empat kali selama masa kehamilan sebagai upaya menekan angka kematian ibu.
"Pemeriksaan kehamilan ini bisa membantu mengetahui secara dini apakah ada kelainan pada kehamilannya, untuk dilakukan penanganan secara cepat," kata Kepala Dinkes Jateng Anung Sugihantoro di Semarang, Rabu.

Menurut dia, AKI bisa dikarenakan berbagai faktor, dan dengan pemeriksaan kehamilan secara rutin bisa membantu mengetahui risiko kehamilannya, minimal empat kali selama masa kehamilan.

Ia mengakui, AKI di Jateng memang relatif turun seperti pada 2009 tercatat sebesar 114/100.000 angka kelahiran hidup dan menjadi 104,97/100.000 angka kelahiran hidup pada 2010, namun masih relatif tinggi.

"Kalau untuk 2011, kami belum melakukan pengolahan data. Namun, kami mencatat sampai September lalu jumlah kasus kematian ibu sebanyak 501 kasus, relatif rendah dibandingkan periode sama 2010 sebanyak 618 kasus," katanya.

Dari 501 kasus kematian ibu itu, Anung mengakui, belum mengetahui secara persis apakah kematiannya dikarenakan kehamilan atau proses kehamilannya sebab bisa juga disebabkan faktor di luar kehamilan dan persalinan.

Ia berharap, AKI pada tahun ini bisa kembali menurun dibanding tahun lalu dengan melakukan berbagai langkah antisipatif, seperti sosialisasi mendorong ibu melakukan pemeriksaan kandungan minimal empat kali selama kehamilan.

"Misalnya, untuk mengantisipasi penyebab kematian ibu karena kekurangan darah, kami telah menyuplai tablet penambah darah, termasuk makanan tambahan untuk mengantisipasi ibu hamil yang kurang gizi," kata Anung.

Bagi ibu yang kehamilannya berisiko, kata dia, disarankan untuk dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan yang memadai, misalnya pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) obstetri dan neonatal emergensi dasar (PONED).

Terkait masalah biaya persalinan, Anung mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir karena ada jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) dan jaminan persalinan (Jampersal) untuk masyarakat miskin.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Jateng Yuswanti menambahkan ada 14 kabupaten/kota yang memiliki AKI cukup tinggi, lima tertinggi adalah Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Batang, Sukoharjo, dan Kota Magelang.

"Selama ini, setidaknya ada tiga penyebab AKI yang paling dominan yakni preeklamsia (keracunan kehamilan), perdarahan, dan infeksi. Karena itu, pemeriksaan kehamilan secara rutin harus dilakukan," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar